Sampaisaat ini banyak masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya yang belum tahu asal usul penamaan Jalan G. Obos. Jalan G. Obos di Kota Palangka Raya ada karena untuk mengenang salah satu Pahlawan Perintis Kemerdekaan, yang kalau tidak singkat menjadi George Obos, namun untuk penulisan namanya masih salah.
Legenda Telaga Bidadari Kalimantan SelatanLegenda Telaga Bidadari Kalimantan Selatan Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang...Read More Legenda Telaga Alam Banyu Batuah Kalimantan SelatanLegenda Telaga Alam Banyu Batuah Kalimantan Selatan Pada zaman dahulu, ada sebuah kampung kecil...Read More Legenda Naga Kalimantan SelatanLegenda Naga Kalimantan Selatan Pada jaman dahulu tersebutlah seorang lelaki bernama Nusa. Ia...Read More Putri Junjung Buih Kalimantan SelatanPutri Junjung Buih Kalimantan Selatan Alkisah di Kalimantan Selatan, berdirilah Kerajaan...Read More Pangeran Biawak dan Putri Bungsu Kalimantan SelatanKisah Pangeran Biawak dan Putri Bungsu Kalimantan Selatan Dahulu kala di suatu pedalaman,...Read More Legenda Asal Mula Pulau Kambang Kalimantan SelatanLegenda Asal Mula Pulau Kambang Kalimantan Selatan Jika kita berwisata ke Pasar Terapung Muara...Read More Ning Rangda Kalimantan SelatanKisah Ning Rangda Kalimantan Selatan Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di daerah Kalimantan...Read More Legenda Dewi Luing Indung Bunga Kalimantan SelatanLegenda Dewi Luing Indung Bunga Kalimantan Selatan Alkisah pada zaman dahulu di daerah...Read More Kisah Datu Pulut, Asal Mula Burung Punai Kalimantan SelatanKisah Datu Pulut, Asal Mula Burung Punai Kalimantan Selatan Konon, di daerah Kalimantan Selatan,...Read More Asal Usul Banjarmasin Kalimantan SelatanKisah Asal Usul Banjarmasin Kalimantan Selatan Pada zaman dahulu berdirilah sebuah kerajaan...Read More Legenda Datu Pujung Kalimantan SelatanLegenda Datu Pujung Kalimantan Selatan Alkisah, di daerah Kalimantan Selatan telah berdiri...Read More Lok Si Naga Kalimantan SelatanLok Si Naga Kalimantan Selatan Alkisah ada sebuah keluarga nelayan di suatu daerah di Kalimantan...Read More
27Jan, 2014. Sejarah Perlawanan Rakyat Kalimantan Selatan Terhadap Belanda (1859-1905) - Di Kalimantan Selatan, Belanda telah lama melakukan campur tangan dalam urusan Istana Banjar. Puncak kebencian terhadap Belanda dan akhirnya meletus menjadi perlawanan, ketika terjadi kericuan pergantian takhta Kerajaan Banjar setelah wafatnya Sultan
Indonesia memiliki banyak sekali cerita menarik. Salah satunya adalah dari Kalimantan Selatan. Buat kamu yang kurang familiar dengan cerita dari daerah ini, langsung simak saja artikel-artikel berikut, yuk!Pernahkah kamu mendengar tentang legenda Lok Naga? Atau, kamu tahu tidak bagaimana asal muasal Kota Banjarmasin? Wah, enggak tahu juga? Hmm…kayaknya kamu perlu membaca cerita rakyat dari Kalimantan Selatan ini, deh. Mungkin selama ini kamu kebanyakan mendengar cerita dari Pulau Jawa. Wajar, sih karena memang ceritanya banyak difilmkan. Nah, sekarang saatnya kamu memperluas wawasanmu tentang cerita-cerita dari daerah lain di Indonesia, salah satunya dari Pulau Kalimantan. Kalau penasaran apa saja kisah dari provinsi yang beribukota di Banjarmasin ini, kamu bisa menyimak PosKata. Karena di sini tak cuma cerita, kamu juga bisa menyimak unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga, lho! Yuk, simak langsung aja ceritanya! Cerita rakyat Nusantara itu ada beragam, lho. Dari beberapa daerah punya kisah dan sejarahnya masing-masing. Di Kalimantan Selatan, ada cerita sejarah Datu Pujung. Kalau ingin membaca ...Buat yang suka cerita rakyat Nusantara, sudahkah kamu membaca legenda Telaga Alam Banyu Batuah? Bila belum, segeralah membaca kisah tersebut. Tak hanya memiliki cerita yang menarik, ...Sama seperti daerah-daerah lainnya, Kalimantan Selatan juga memiliki kisah yang seru untuk disimak. Salah satunya adalah cerita rakyat Pangeran Biawak ini. Penasaran seperti apa? Mending ...Mengetahui asal mula dari sebuah wilayah tak hanya akan menambah pengetahuanmu, tapi juga bisa menambahkan rasa cintamu pada daerah tersebut. Kalau kamu dari Banjarmasin, coba cek artikel ...Indonesia kaya akan cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah, salah satunya adalah legenda Lok Si Naga. Jika belum familier dengan kisahnya, barangkali kamu bisa menyimak ulasan ...Kalau di Jawa Tengah ada leganda Jaka Tarub, Kalimantan Selatan juga memiliki cerita rakyat yang mirip, yaitu Telaga Bidadari. Simak kisah beserta fakta menariknya di artikel ini, yuk!Salah satu cerita rakyat yang menarik dari Banjar di Kalimantan Selatan adalah tentang Putri Junjung Buih. Baca kisah lengkapnya di artikel ini dan dapatkan fakta menarik serta ulasan ...Cerita Rakyat Putri Junjung Buih Dahulu kala, hiduplah dua raja yang mengatur suatu negeri di Kalimantan Selatan. Mereka bernama Raja Patmaraga dan Sukmaraga. Walau hidup mereka rukun dan makmur, kehidupan mereka terasa kurang karena keduanya belum memiliki keturunan. Setelah lama berdoa, akhirnya Raja Sukmaraga dikaruniai anak laki-laki kembar yang tampan. Raja Patmaraga senang sekaligus sedih. Ia pun terus berusaha untuk mendapatkan keturunan. Sampai suatu hari terjadi hal yang tak dinyananya. Apakah itu? Baca selengkapnya Legenda Putri Junjung Buih dari Banjar, Kalimantan Selatan, Beserta Ulasannya Cerita Legenda Telaga Bidadari Dahulu kala hiduplah seorang pemuda tampan bernama Awang Sukma. Ketika tengah bermain seruling, mendadak dia mendengar tawa perempuan. Setelah diintip, ternyata ada para gadis cantik tengah mandi. Karena tergoda kecantikan salah satu gadis, Awang pun menyembunyikan salah satu selendang mereka. Akhirnya, salah satu bidadari tersebut tak bisa pulang ke kahyangan dan menikah dengannnya. Hidup mereka bahagia, sampai suatu saat istrinya menemukan selendang tersebut. Lantas apa yang terjadi dengan Awang Sukma dan keluarganya? Baca selengkapnya Cerita Rakyat Telaga Bidadari, “Jaka Tarub” dari Banjarmasin Beserta Ulasan Menariknya Legenda Lok Si Naga Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anaknya. Hidup mereka berubah setelah si ayah dan ibu tak sengaja memakan telur milik penjaga sungai. Mereka berdua pun berubah menjadi sepasang naga. Untuk dapat kembali ke wujud manusia, mereka harus melawan naga penjaga sungai. Mereka berpesan pada kedua anaknya mengamati aliran sungai untuk menegtahui apakah mereka masih hidup atau tidak. Bagaimana kelanjutan usaha kedua orang tua tersebut? Baca selengkapnya Cerita Legenda Lok Si Naga dan Ulasannya, Kisah Keberanian Orangtua untuk Anak Tercinta Asal-Usul Kota Banjarmasin Pada jaman dahulu kala, berdirilah suatu kerajaan bernama Kerajaan Daha yang dipimpin oleh Putri Kalungsu. Sedihnya, terjadi banyak pertikaian di kerajaan itu yang mengakibatkan matinya para pemimpin kerajaan. Pada saat kepemimpinan Pangeran Tumenggung. Banyak yang mengira bahwa Pangeran Tumenggung akan membunuh rivalnya, Pangeran Samudera. Karena itu, para patih lalu menyembunyikannya. Sayangnya, persembunyiannya terungkap. Bagaimana nasib Pangeran Samudera berikutnya? Baca selengkapnya Kisah Asal Mula Kota Banjarmasin dan Ulasannya, Bukti Ketulusan akan Mengalahkan Kebatilan Cerita Rakyat Pangeran Biawak Dahulu kala, hiduplah seorang raja dengan 7 putrinya yang kesemuanya masih lajang. Karena ingin semua putrinya segera menikah, raja pun mengadakan sayembara. Barangsiapa berhasil membangun istana, maka ia akan dinikahkan dengan putri-putri raja. Kemudian, datanglah 6 pemuda yang berhasil membangun istana, tapi tak ada yang bisa membuat bagian terpenting dari istana, yaitu jembatan. Saat tak ada yang bisa, datanglah seorang ibu dengan anaknya yang berniat ikut sayembara. Akhirnya, anak ibu tersebut berhasil membangun jembatan dan raja pun bersedia menikahkan putrinya dengan anak dari ibu tersebut. Masalahnya, anak dari ibu itu adalah seekor biawak. Lalu, apakah putri mau menikahi pemenang sayembara tersebut? Baca selengkapnya Legenda Pangeran Biawak Asal Kalimantan Selatan Beserta Ulasan Menariknya Legenda Telaga Alam Banyu Batuah Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang sakti lagi baik budi. Anak yang lahir di Suku Dayak Biauju ini bernama Halaban. Suatu hari, ia kedatangan seorang saudagar kaya yang ingin meminta tolong padanya. Anak saudagar kaya itu menderita sakit parah dan langka. Menurut mimpi sang saudagar, anaknya hanya bisa disembuhkan dengan air dari Pegunungan Bajuin. Karena tak semua orang bisa mengambilnya, maka ia meminta tolong pada Halaban. Masalahnya, untuk bisa mengambil air tersebut, Halaban harus menghadapi rintangan bertubi dan nyawanya pun dipertaruhkan untuk itu. Lalu, bagaimana reaksi Halaban? Apakah ia mau menggadaikan nyawanya demi sang saudagar? Baca selengkapnya Kisah Telaga Alam Banyu Batuah, Cerita Rakyat dari Kalimantan beserta Ulasannya Cerita Sejarah Datu Pujung Alkisah, berdirilah sebuah kerajaan besar di Kalimantan Selatan bernama Kerajaan Banjar. Kerajaan tersebut dipimpin oleh raja yang sangat terkenal, yaitu Sultan Suriansyah. Suatu hari, pelabuhan kerajaan tersebut didatangi oleh segerombolan orang asing yang berambut kuning dan bermata biru. Kira-kira, siapakah mereka? Apa tujuan mereka datang ke situ? Baca selengkapnya Legenda Datu Pujung dari Kalimantan Selatan Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Kakek Sakti yang Berhasil Menyelamatkan Negeri EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Wilayahitu pun diberi nama Buleleng. Di Buleleng dibangun sebuah istana megah yang diberi nama Singaraja. Nama ini menunjukkan bahwa penghuninya ada lah seorang raja yang gagah perkasa lak sana singa. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa nama Singaraja arti nya tempat persinggahan raja.
Kalau bicara tentang cerita rakyat, rasanya hampir semua daerah di Indonesia punya cerita rakyat masing – masing. Tema dan latar belakang cerita pun tentu berbeda – beda. Di Kalimantan Selatan juga ada cukup banyak cerita rakyat Kalimantan Selatan yang sangat terkenal. Mungkin di antara Anda sudah ada yang tahu apa saja cerita rakyat yang berasal dari Kalimantan Selatan? Berikut kami akan bagikan rekomendasi berbagai judul cerita rakyat Kalimantan Selatan yang paling terkenal. Cek yuk daftarnya! 1. Legenda Lok Si Naga Legenda Lok Si Naga merupakan cerita rakyat Kalimantan Selatan yang paling terkenal. Legenda ini mengisahkan tentang orang tua berprofesi sebagai nelayan yang selalu berusaha mencari nafkah untuk buah hatinya. Mereka setiap hari selalu pergi mencari ikan. Suatu hari, ketika mereka pergi mencari ikan, sampai sore tiba tak ada satupun ikan yang terjaring ke kailnya. Hingga kemudian kail terasa menangkap sesuatu. Namun setelah dilihat, bukan ikan yang ditangkap melainkan telur. Telur tersebut pun dibuang kembali ke sungai. Namun terjadi hal yang serupa hingga akhirnya telur pun dibawa pulang. Lalu apa yang terjadi setelah telur tersebut dibawa pulang? Baca cerita selengkapnya Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Legenda Lok Si Naga 2. Cerita rakyat asal mula Burung Punai Pernah membaca cerita tentang Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari? Cerita rakyat asal mula Burung Punai ini sangat mirip dengan cerita tentang Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari. Mengenai cerita tentang Jaka Tarub dan tujuh bidadari, baca Menelusuri Cerita Rakyat Jaka Tarub dan Nawang Wulan yang Melegenda Kembali ke topik, jadi di sebuah desa yang penuh sungai dan rawa bernama Desa Pakan, terdapat seorang pemuda bernama Andin. Pemuda tersebut merupakan seorang pengembara. Ia merupakan pemuda yang piawai menangkap burung dan getahnya. Di desa tersebut, setiap harinya Andin selalu menjerat burung dengan getahnya. Dengan kepiawaian tersebut, Andin diterima masyarakat dengan sangat baik dan bahkan dijuluki sebagai Andin Pulutan atau Datu Pulut. Suatu hari ketika Andin yang juga dijuluki Datu Pulut berangkat memulut, ia menaiki jukungnya menuju hilir sungai. Setelah perjalanan ditempuh cukup lama, ia menemukan tempat yang sesuai untuk memulut. Datu Pulut lantas menghentikan laju jukungnya dan mulai memulut di sana. Tak lama kemudian hujan deras terjadi. Datu Pulut pun berteduh di bawah pohon besar yang rindang. Tak jauh dari tempatnya berteduh tersebut, ia mendapati ada sebuah telaga besar. Di sana suara – suara perempuan yang sedang bersendau gurau terdengar. Datu Pulut pun bergegas mencari sumber suara tersebut. Ia terperanjat karena melihat tujuh bidadari terbang dari langit menuju telaga. Di telaga tersebut sang bidadari mandi dan meletakkan selendangnya di atas bebatuan. Datu Pulut melihat semua tingkah bidadari seraya bersembunyi. Menyaksikan kecantikan sang bidadari, ia pun sangat terpesona hingga tergerak dari hatinya untuk memperistri salah satunya. Lantas, mampukah ia melaksanakan niatnya untuk mempersunting bidadari? Dan apakah endingnya cerita ini mirip dengan cerita tentang Jaka Tarub? Baca kisah selengkapnya Dongeng Dan Cerita Anak Asal Mula Burung Punai 3. Cerita rakyat Putri Junjung Buih Di pulau Kalimantan, terdapat sebuah kerajaan bernama Amuntai yang dipimpin oleh raja dengan dua bersaudara. Mereka hidup rukun dan damai, namun sayangnya keduanya belum memiliki keturunan. Sang kakak bernama Patmaraga yang merupakan raja tua dan adiknya bernama sukmaraga atau raja muda. Keduanya pun berdoa terus kepada sang dewa supaya mendapatkan putra kembar. Hingga suatu hari, mereka mendapat wangsit bahwa mereka akan mendapatkan putra kembar setelah bertapa. Mereka pun bertapa ke sebuah pulau. Sang adik atau raja muda mendapatkan wangsit lebih dulu. Istrinya diminta untuk memakan burung katsuba. Kemudian sang permaisuri pun mengandung dan lahir sepasang bayi kembar yang sehat nan rupawan. Kabar tersebut tentu memacu semangat sang kakak atau raja tua agar segera memiliki anak. Sang dewa pun akhirnya mengabulkan permintaan sang kakak atau raja tua namun dengan cara yang berbeda. Ketika Patmaraga atau raja tua melewati sungai, ia melihat ada seorang bayi perempuan yang terapung di sungai dan berada di atas gumpalan buih. Bayi tersebut kemudian mendapat julukan Putri Junjung Buih. Mengejutkannya lagi, bayi tersebut ternyata mampu berbicara. Sang bayi meminta satu lembar kain dan satu helai selimut yang harus ditenun dalam waktu hanya setengah hari saja. Ingin mengabulkan permintaan sang anak, raja tua membuat sayembara untuk memenuhi permintaan tersebut dan berkata bahwa siapapun yang memenangkan sayembara tersebut akan menjadi pengasuh bayinya. Sayembara dimenangkan seorang perempuan bernama Ratu Kuripan dan ia tidak hanya pandai menenun melainkan juga memiliki kekuatan gaib. Raja pun memenuhi janjinya dan Ratu Kuripan menjadi pengasuh bayi yang diberi nama Putri Junjung Buih sampai dewasa. Adakah cerita rakyat Kalimantan Selatan lainnya? Baca Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Terbaik Itulah sedikit informasi yang kami dapat sampaikan dan ulas tentang cerita rakyat Kalimantan Selatan terkenal yang punya pesan moral baik juga. Semoga apa yang kami sampaikan di atas menjadi informasi yang inspiratif dan menambah wawasan.
Bukucerita rakyat dari kalimantan selatan di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Kisah Asal Usul Banjarmasin Kalimantan SelatanPada zaman dahulu berdirilah sebuah kerajaan bernama Nagara Daha. Kerajaan itu didirikan Putri Kalungsu bersama putranya, Raden Sari Kaburangan alias Sekar Sungsang yang bergelar Panji Agung Maharaja Sari Kaburangan. Konon, Sekar Sungsang seorang penganut Syiwa. la mendirikan candi dan lingga terbesar di Kalimantan Selatan. Candi yang didirikan itu bernama Candi Laras. Pengganti Sekar Sungsang adalah Maharaja Sukarama. Pada masa pemerintahannya, pergolakan berlangsung terus-menerus. Walaupun Maharaja Sukarama mengamanatkan agar cucunya, Pangeran Samudera, kelak menggantikan tahta, Pangeran Mangkubumi-lah yang naik tidak hentinya mengalami kekacauan karena perebutan kekuasaan. Konon, siapa pun menduduki takhta akan merasa tidak aman dari rongrongan. Pangeran Mangkubumi akhirnya terbunuh dalam suatu usaha perebutan kekuasaan. Sejak itu, Pangeran Tumenggung menjadi penguasa kerajaan yang sah, Pangeran Samudera, pasti tidak aman jika tetap tinggal dalam Lingkungan kerajaan. Atas bantuan patih Kerajaan Nagara Daha, Pangeran Samudera melarikan diri. Ia menyamar dan hidup di daerah sepi di sekitar muara Sungai Barito. Dari Muara Bahan, bandar utama Nagara Daha, mengikuti aliran sungai hingga ke muara Sungai Barito, terdapat kampung-kampung yang berbanjar-banjar atau berderet-deret melintasi tepi-tepi sungai. Kampung-kampung itu adalah Balandean, Sarapat, Muhur, Tamban, Kuin, Balitung, dan antara kampung-kampung itu, Banjar-lah yang paling bagus letaknya. Kampung Banjar dibentuk oleh lima aliran sungai yang muaranya bertemu di Sungai letaknya yang bagus, kampung Banjar kemudian berkembang menjadi bandar, kota perdagangan yang ramai dikunjungi kapal-kapal dagang dari berbagai negeri. Bandar itu di bawah kekuasaan seorang patih yang biasa disebut Patih Masih. Bandar itu juga dikenal dengan nama Bandar Masih mengetahui bahwa Pangeran Samudera, pemegang hak atas Nagara Daha yang sah, ada di wilayahnya. Kemudian, ia mengajak Patih Balit, Patih Muhur, Patih Balitung, dan Patih Kuin untuk berunding. Mereka bersepakat mencari Pangeran Samudera di tempat persembunyiannya untuk dinobatkan menjadi raja, memenuhi wasiat Maharaja diangkatnya Pangeran Samudera menjadi raja dan Bandar Masih sebagai pusat kerajaan sekaligus bandar perdagangan, semakin terdesaklah kedudukan Pangeran Tumenggung. Apalagi para patih tidak mengakuinya lagi sebagai raja yang sah. Mereka pun tidak rela menyerahkan upeti kepada Pangeran Tumenggung di Nagara Tumenggung tidak tinggal diam menghadapi keadaan itu. Tentara dan armada diturunkannya ke Sungai Barito sehingga terjadilah pertempuran besar-besaran. Peperangan berlanjut terus, belum ada kepastian pihak mana yang menang. Patih menyarankan kepada Pangeran Samudera agar minta bantuan ke Demak. Konon menurut Patih Masih, saat itu Demak menjadi penakluk kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa dan menjadi kerajaan terkuat setelah Samudera pun mengirim Patih Balit ke Demak. Demak setuju nnemberikan bantuan, asalkan Pangeran Samudera setuju dengan syarat yang mereka ajukan, yaitu mau memeluk agama Islam. Pangeran Samudera bersedia menerima syarat itu. Kemudian, sebuah armada besar pun pergi menyerang pusat Kerajaan Nagara Daha. Armada besar itu terdiri atas tentara Demak dan sekutunya dari seluruh Kalimantan, yang membantu Pangeran Samudera dan para patih pendukungnya. Kontak senjata pertama terjadi di Sangiang Gantung. Pangeran Tumenggung berhasil dipukul mundur dan bertahan di muara Sungai Amandit dan Alai. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Panji-panji Pangeran Samudera, Tatunggul Wulung Wanara Putih, semakin banyak berkibar di tempat-tempat Arya Terenggana, Patih Nagara Dipa, sedih melihat demikian banyak korban rakyat jelata dari kedua belah pihak. Ia mengusulkan kepada Pangeran Tumenggung suatu cara untuk mempercepat selesainya peperangan, yakni melalui perang tanding atau duel antara kedua raja yang bertikai. Cara itu diusulkan untuk menghindari semakin banyaknya korban di kedua belah pihak. Pihak yang kalah harus mengakui kedaulatan pihak yang menang. Usul Arya Terenggana ini diterima kedua belah Tumenggung dan Pangeran Samudera naik sebuah perahu yang disebut talangkasan. Perahu-perahu itu dikemudikan oleh panglima kedua, belah pihak. Kedua pangeran itu memakai pakaian perang serta membawa parang, sumpitan, keris, dan perisai atau saling berhadapan di Sungai Parit Basar. Pangeran Tumenggung dengan nafsu angkaranya ingin membunuh Pangeran Samudera. Sebaliknya, Pangeran Samudera tidak tega berkelahi melawan pamannya. Pangeran Samudera mempersilakan pamannya untuk membunuhnya. Ia rela mati di tangan orang tua yang pada dasarnya tetap diakui sebagai luluh juga hati Pangeran Tumenggung. Kesadarannya muncul. la mampu menatap Pangeran Samudera bukan sebagai musuh, tetapi sebagai keponakannya yang di dalam tubuhnya mengalir darahnya sendiri. Pangeran Tumenggung melemparkan senjatanya. Kemudian, Pangeran Samudera dipeluk. Mereka hati tulus, Pangeran Tumenggung menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera. Artinya, Nagara Daha ada di tangan Pangeran Samudera. Akan tetapi, Pangeran Samudera bertekad menjadikan Bandar Masih atau Banjar Masih sebagai pusat pemerintahan sebab bandar itu lebih dekat dengan muara Sungai Barito yang telah berkembang menjadi kota perdagangan. Tidak hanya itu, rakyat Nagara Daha pun dibawa ke Bandar Masih atau Banjar Masih. Pangeran Tumenggung diberi daerah kekuasaan di Batang Alai dengan seribu orang penduduk sebagai rakyatnya. Nagara Daha pun menjadi daerah seorang raja yang beragama Islam, Pangeran Samudera mengubah namanya menjadi Sultan Suriansyah. Hari kemenangan Pangeran Samudera atau Sultan Suriansyah, 24 September 1526, dijadikan hari jadi kota Banjar Masih atau Bandar setiap kemarau landang panjang air menjadi masin asin, lama-kelamaan nama Bandar Masih atau Banjar Masih menjadi Sultan Suriansyah pun meninggal. Makamnya sampai sekarang terpelihara dengan baik dan ramai dikunjungi orang. Letaknya di Kuin Utara, di pinggir Sungai Kuin, Kecamatan Banjar Utara, Kota Madya Daerah Tingkat II tanggal 24 September Wali Kota Madya Banjarmasin dan para pejabat berziarah ke makam itu untuk memperingati kemenangan Sultan Suriansyah atas Pangeran Tumenggung. Sultan Suriansyah adalah sultan atau raja Banjar pertama yang beragama Islam.
Sejarahsingkat terjadinya : Perlawanan rakyat sulawesi ini terjadi pada tahun 1829-1907. Perjuangan itu melawan Pemerintahan Hindia Belanda, dimana Kerajaan Gowa yang hanya mengakui kekuasaan Belanda saja, sedangkan Kerajaan Soppeng serta Wajo tidak. Selanjutnya pada tahun 1811-1816, belanda kembali ke Sulawesi Selatan sesudah berakhirnya
Sama seperti daerah-daerah lainnya, Kalimantan Selatan juga memiliki kisah yang seru untuk disimak. Salah satunya adalah cerita rakyat Pangeran Biawak ini. Penasaran seperti apa? Mending langsung disimak saja kisah lengkapnya berikut Biawak adalah sebuah cerita rakyat asal Kalimantan Selatan. Kalau mungkin merasa kurang familier atau belum pernah membacanya, maka nanti kamu bisa menyimaknya di yang mengajarkan untuk tak meremehkan penampilan fisik orang lain ini seru banget, lho. Cocok jika kamu dongengkan kembali untuk adik, sepupu, keponakan, atau anakmu. Terlebih lagi, cerita ini memiliki nilai moral yang dapat dipetik dan diterapkan dalam kehidupan gimana kisah lengkapnya? Daripada kelamaan dan makin penasaran, kamu bisa langsung menyimak ringkasan, penjelasan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya berikut ini, ya! Selamat membaca! Sumber YouTube – Dongeng Kita Pada zaman dahulu, ada sebuah kerajaa di tepi sungai yang diperintah oleh seorang raja yang bijak dan baik hati. Raja tersebut memiliki tujuh orang putri yang semuanya berwajah cantik. Kian hari, usia raja sudah tak muda lagi. Anak-anak perempuannya sudah cukup umur untuk menikah. Namun hingga kini, belum ada laki-laki yang mau meminang mereka. Hal tersebut tentu saja membuat raja khawatir. Kalau nanti tiada, ia takut tidak akan ada yang menjaga anak-anaknya. Sebenarnya, para putri tersebut memang belum berniat untuk menikah. Mereka merasa belum menemukan seseorang yang cocok. Maka dari itu, sang raja kemudian memikirkan suatu cara supaya anak-anaknya menemukan pria yang cocok. Ia kemudian berpikiran untuk mengadakan sayembara. Pesertanya nanti tentu saja boleh dari kalangan mana pun. Mau miskin atau kaya, rakyat jelata atau bangsawan, semuanya boleh mengikuti sayembara tersebut. Kalau berhasil, mereka tentu saja akan mendapatkan hadiah. Nanti, laki-laki yang berhasil memenangkannya akan dinikahkan dengan salah satu putrinya. Syaratnya tentu saja tidak akan mudah. Mau tahu apakah itu? Laki-laki yang mengikuti sayembara tersebut harus berhasil membangun sebuah istana megah di seberang sungai dalam waktu yang singkat. Perihal Sayembara Para pengawal kemudian mengumumkan sayembara tersebut. Mereka menyebarkannya hingga ke pelosok desa. Setelah sayembara diumumkan, beberapa hari kemudian datanglah enam pemuda yang menyanggupi persyaratan tersebut. Masing-masing dari mereka harus menyelesaikan sebuah istana megah. Ajaibnya, dalam waktu yang cukup singkat, mereka bisa dengan mudah membangun istana tersebut. Namun, sepertinya masih ada yang kurang. Jembatan untuk menghubungkan istana utama dan enam istana yang baru dibangun belum ada. Maka dari itu, raja menunggu seorang pemuda lagi yang sanggup untuk membuatkan jembatan tersebut. Tak lama kemudian, datanglah seorang ibu tua yang membawa seekor biawak. “Ampun, Paduka. Hamba datang ke sini untuk mengikuti sayembara. Anak hamba sanggup untuk membangunkan sebuah jembatan besar seperti yang Baginda inginkan,” katanya. Raja tersebut menjawab dengan bijak. “Sayembara ini terbuka untuk siapa pun, termasuk anakmu.” “Meskipun hamba hanya seorang yang begitu rendah dan miskin?” tanya perempuan tua itu lagi. “Aku bukanlah orang yang suka membeda-bedakan. Aku juga memegang teguh janjiku. Kalau anakmu memang bisa membangun jembatan itu, maka ia akan kunikahkan dengan salah satu putriku.” Baca juga Legenda Asal-Usul Pulau Senua dan Ulasan Menariknya, Pulau yang Berbentuk Seperti Ibu Hamil Seekor Biawak Sumber YouTube – Dongeng Kita Setelah mendengarkan perkataan raja, wanita tua tersebut kemudian berbicara kepada biawak yang dibawanya. “Anakku, kamu sudah mendengar sendiri ucapan Paduka Raja, kan? Sekarang, buktikanlah kesanggupanmu itu.” Semua orang yang ada di istana, termasuk raja, begitu terkejut ketika mengetahui kalau anak yang dimaksud wanita tua itu ternyata seekor biawak. Mereka semakin terkejut ketika mengetahui kalau biawak tersebut dapat berbicara. “Baiklah, Ibu. Saya menyanggupi persyaratan dari Paduka Raja. Saya mohon restu, ya, Bu,” katanya. Tak ingin membuang-buang waktu, Biawak kemudian memulai pekerjaannya. Ia ternyata memiliki kesaktian yang luar biasa. Ia berhasil membangun jembatan penghubung hanya dalam waktu kurang dari semalam. Dirinya pun kemudian dinyatakan sebagai pemenang. Memilih Biawak Sesuai yang telah dijanjikan, si Biawak tentu berhak untuk menikahi salah seorang putri raja. Raja lalu bertanya kepada putri-putrinya mengenai siapa yang mau menikah dengan biawak tersebut. Sayang sekali, putri sulung hingga putri keenam raja menolak untuk dijadikan istri oleh biawak. Harapan terakhirnya kemudian jatuh ke putri bungsu. Tanyanya, “Bagaimana denganmu, Anakku? Apakah kamu juga menolak menikah dengan biawak yang memenangkan sayembara itu?” Berbeda dengan kakak-kakaknya, si bungsu tersenyum dan menjawab, “Ayah, sesungguhnya ucapan seorang raja haruslah terlaksana. Jika kakak-kakak tidak mau, hamba bersedia menikah dengan putra dari ibu itu.” Sebenarnya, Paduka Raja agak tidak ikhlas membiarkan putri bungsunya menikah dengan Biawak. Akan tetapi, janji memang harus ditepati. Akhirnya, ia merelakan si Bungsu untuk menikah dengan si Biawak. Baca juga Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya Pernikahan Putri Bungsu dan Biawak Raja kemudian menggelar pesta yang cukup meriah untuk merayakan pernikahan putri bungsunya itu. Setelah pesta usai, Putri Bungsu lalu menempati kemarnya bersama bersama Biawak. Saking lelahnya, Putri Bungsu pun tertidur. Sementara itu, Biawak hanya berdiam di sudut ruangan. Saat tengah malam tiba, Putri Bungsu yang sedang tertidur tiba-tiba bangun. Saat menoleh ke samping, ia kaget sekali ketika mendapati ada seorang laki-laki berwajah tampan berbaring di sampingnya. Wanita itu kemudian berteriak begitu keras dan menyebutkan ada orang asing di kamarnya. Hal itu tentu saja membuat para pengawal berdatangan. Namun, sesampainya di kamar para pengawal tidak mendapati ada orang asing di sana. Sang putri juga merasa heran karena laki-laki yang berbaring di sampingnya tiba-tiba saja menghilang. Ia kemudian menjadi sangat penasaran dan bertanya-tanya. Apakah dirinya hanya bermimpi? Tapi, ia bisa dengan jelas melihat pria tampan itu. Yang lebih mengherankan lagi, ia juga tidak menemukan suaminya yang berwujud biawak di kamar. Pokoknya, ia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Rahasia yang Terungkap Keesokan malamnya, Putri Bungsu berpura-pura untuk tidur lebih awal. Ketika merasakan gerakan di tempat tidur, ia kemudian menggerakkan tubuhnya untuk menghadap ke sang suami. Ia melihat laki-laki tampan itu lagi yang seperti hendak kabur. Ia lalu memegang tangan pria tersebut dan berkata, “Sebenarnya kamu itu siapa? Mengakulah saja sebelum aku berteriak memanggil prajurit lagi.” Namun, pria tersebut menimpalinya dengan tenang. “Tenanglah, kamu tidak perlu berteriak-teriak seperti itu istriku.” “Apa maksudmu? Kamu jangan sembarangan kalau biacara, ya! Suamiku itu adalah seekor biawak.” “Ini adalah aku yang sebenarnya. Coba lihatlah kulit biawak yang aku letakkan di sudut kamar itu. Aku dulu melakukan sebuah kesalahan yang begitu fatal. Maka dari itu, aku dikutuk menjadi seekor biawak,” jelasnya. Setelah mendengar penjelasan tersebut, Putri Bungsu pun mengerti. “Lantas, adakah yang bisa dilakukan untuk melepas kutukanmu itu, Suamiku?” “Tentu saja. Aku akan terbebas dari kutukan tersebut apabila wanita yang bersedia menikah denganku membakar kulit biawak tersebut,” jawabnya. Tidak buang-buang waktu lagi, wanita tersebut kemudian mengambil kulit biawak lalu membakarnya. Sejak saat itu, pria tersebut tidak lagi berubah wujud menjadi seekor biawak. Putri Bungsu dan suaminya pun hidup bahagia. Sementara itu, kakak-kakaknya merasa sangat menyesal karena menolak menikah dengan biawak yang ternyata seorang pangeran yang tidak hanya sakti, tetapi juga tampan. Baca juga Legenda Batu Gantung Danau Toba dan Ulasannya, Kisah Tragis Wanita Cantik dari Sumatera Utara Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Pangeran Biawak Sumber Wikimedia Commons Gimana sinopsis lengkap cerita rakyat Pangeran Biawak asal Kalimantan Selatan di atas? Seru banget untuk disimak, kan? Nah selanjutnya, di sini kamu juga bisa menemukan penjelasan singkat dari unsur-unsur intrinsik yang membangun kisah tersebut. Selengkapnya, bisa kamu baca berikut 1. Tema Inti cerita atau tema dari cerita rakyat Pangeran Biawak ini adalah harus menepati janji dan menerima pasangan apa adanya. Sama seperti raja yang tetap memenuhi janjinya dan Putri Bungsu yang menerima suaminya. 2. Tokoh dan Perwatakan Sementara itu, ada beberapa tokoh dari cerita rakyat Pangeran Biawak yang akan diulik. Yang pertama adalah sang raja. Ia adalah seorang yang adil, bijaksana, dan begitu menyayangi putrinya. Selain itu, ia adalah orang yang memegang teguh janjinya. Tokoh yang kedua adalah Putri Bungsu. Ia adalah seorang anak yang patuh. Ia juga seorang yang baik hati dan tidak menilai seseorang hanya dari bentuk fisiknya saja. Selanjutnya, tentu saja ada kakak-kakak dari Putri Bungsu. Bisa dibilang, mereka adalah orang-orang yang egois dan menghakimi orang dari penampilannya. Kemudian yang terakhir adalah Pangeran Biawak. Ia merupakan seseorang yang cakap dan tidak mudah putus asa. Beruntung sekali dirinya berhasil mendapatkan Putri Bungsu yang mau mencintainya meski masih berwujud biawak. 3. Latar Karena hikayat Pangeran Biawak ini berasal dari Kalimantan Selatan, maka secara umum latar tempatnya terjadi di daerah tersebut. Akan tetapi, dalam cerita juga disebutkan latar tempatnya secara spesifik, yaitu sebuah istana di pinggir sungai. Sementara itu, kamu juga bisa menemukan setting waktu cerita ini. Salah satu contohnya adalah terjadi di malam hari. 4. Alur Untuk alurnya sendiri, cerita rakyat Pangeran Biawak menggunakan alur maju. Kisahnya dimulai dari raja yang mengadakan sayembara dan yang berhasil akan dinikahkan dengan anaknya. Kemudian ada seekor biawak ajaib yang mengikuti sayembara tersebut dan berhasil. Ia kemudian menikah dengan si Putri Bungsu. Ternyata, pangeran tersebut adalah laki-laki tampan yang terkena kutukan. Di akhir cerita, Putri Bungsu dapat menghilangkan kutukan tersebut dan mereka hidup bahagia selamanya. 5. Pesan Moral Dari cerita rakyat Pangeran Biawak ini, kamu bisa memetik beberapa amanat atau pesan moral. Salah satunya adalah jangan hanya melihat orang dari tampilan fisiknya. Pangeran Biawak pada awalnya diremehkan oleh putri-putri yang lain karena dianggap menjijikkan. Tapi nyatanya, ia sebenarnya seorang pangeran yang dikutuk. Selanjutnya, kamu harus menepati janji yang telah dibuat. Sama seperti raja yang menepati janjinya untuk menikahkan sang pemenang sayembara dengan putrinya. Tak hanya itu saja, kamu harus tulus karena melakukan sesuatu. Ketulusanmu itu pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti apa yang dialami oleh Putri Bungsu. Dan yang terakhir, kamu jangan mudah berputus asa seperti Pangeran Biawak. Pada awalnya, mungkin mendapatkan gadis yang tulus mencintainya itu sulit karena bentuk fisiknya. Namun, ia mendapatkan orang yang tepat. Selain unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun kisah tersebut. Unsur ekstrinsik biasanya berkaitan erat dengan latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang telah dipegang teguh. Baca juga Kisah Asal-Usul Nyi Roro Kidul Penguasa Pantai Selatan Beserta Ulasannya yang Menarik untuk Dibaca Fakta Menarik tentang Cerita Rakyat Pangeran Biawak asal Kalimantan Selatan Sumber YouTube – Dongeng Kita Tadi, kamu sudah menyimak ringkasan dan penjelasan unsur intrinsik di atas, kan? Eitss… tapi tunggu dulu karena ulasan ini belum selesai. Selanjutnya, kamu bisa membaca fakta menarik tentang kisah tersebut berikut ini 1. Versi Lain Namanya juga cerita rakyat yang dulunya diceritakan secara lisan, sedikit perbedaan pada plot dan nama tokoh adalah hal yang biasa. Kalau dalam versi ini, sang raja bertanya kepada putri-putrinya mengenai syarat untuk sayembara. Salah satu syaratnya, orang tersebut harus memiliki kesaktian dan bisa membangun sebuah istana yang megah untuk ditinggali bersama. Pada awalnya, mereka sudah mendapatkan enam pemuda sakti yang berhasil membangun istana dalam sekejap. Setelah selesai, ternyata masih kurang sebuah jembatan yang menghubungkan istana yang lama dan baru. Nah untuk kelanjutannya, kisahnya hampir sama seperti yang telah kamu baca di atas. Hanya saja, ada perbedaan di bagian akhirnya. Saat semuanya sudah menikah dan identitas Pangeran Biawak diketahui, hal itu membuat kakak-kakak Putri Bungsu merasa iri. Mereka merasa menyesal telah menolak Pangeran Biawak yang ternyata merupakan seorang laki-laki yang begitu tampan. Setelah itu, putri-putri tersebut kemudian menyuruh suami-suaminya untuk berdagang ke tempat yang jauh. Masing-masing dari mereka kemudian memelihara seekor biawak di kamarnya. Mereka berharap biawak tersebut bisa berubah menjadi lelaki tampan. Namun tentu saja, itu adalah hal yang sangat mustahil. Bukannya mendapati lelaki tampan di kamarnya, mereka kemudian malah kesakitan karen digigit oleh biawak-biawak liar tersebut. Para pengawal yang mendengar para putri kesakitan kemudian menyusul ke ruangannya. Tak menunggu waktu lama, mereka kemudian membuang biawak-biawak liar itu. Keesokan harinya, kakak-kakak Putri Bungsu kemudian minta maaf kepada adiknya. Mereka sadar kalau adiknya beruntung mendapatkan seorang lelaki yang tampan karena ketulusan hatinya. Tidak seperti mereka yang hanya melihat seseorang dari rupanya saja. Baca juga Kisah Hikayat Si Miskin dan Ulasan Lengkapnya yang Mengandung Nilai-Nilai Bijak Kehidupan Sudah Puas Menyimak Cerita Rakyat Pangeran Biawak di Atas? Demikianlah hikayat Pangeran Biawak asal Kalimantan Selatan yang bisa kamu simak di PosKata. Gimana, nih? Semoga saja nggak cuma menghibur, tetapi bermanfaat, ya! Kalau misalnya masih kurang puas, kamu bisa mengecek artikel-artikel lain yang nggak kalah seru. Beberapa di antaranya ada legenda Salatiga, dongeng Kelinci dan Kura-Kura, Damarwulan, dan asal-usul Gunung Semeru. Tak hanya itu saja, kamu juga bisa menyimak dongeng dari Barat dan kisah para nabi di sini, lho. Lengkap banget, kan? Maka dari itu, baca terus PosKata, yuk! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
SANSANA(Cerita Rakyat Kalimantan Tengah) Kamis, 31 Januari 2013. Palui Marengge Burung. Palui Tarawang Limbah apang Palui jari tuntung manyirat ije kapayah rengge, apang Palui manyuhu anake Palui tulak manenan rengge puga te, manggau laok akan balut. "Has anak keleh ikau mamuga rengge taheta tuh manggau balut akan itah.
8YBwNEb. w7cfz2s31w.pages.dev/352w7cfz2s31w.pages.dev/26w7cfz2s31w.pages.dev/558w7cfz2s31w.pages.dev/265w7cfz2s31w.pages.dev/577w7cfz2s31w.pages.dev/284w7cfz2s31w.pages.dev/81w7cfz2s31w.pages.dev/509
cerita rakyat kalimantan selatan singkat