Ahlibid'ah adalah mereka yang menyekutuk an Allah sehingga Allah ta'ala menutup taubat mereka sampai mereka meninggalk an bid'ahnya. Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah shallallah u alaihi wasallam pernah bersabda : " Sesungguhnya Allah menutup taubat dari tiap-tiap orang dari ahli bid'ah sehingga ia meninggalkan bid'ahnya ." (H
Semua wanita terutamanya yang sudah berumah tangga, anda wajib tahu apakah hukum isteri merajuk dengan suami yang tidak boleh dibuat main kerana anda perlu taat kepada suami sebab syurga isteri terletak di bawah telapak kakinya. Bahkan, meninggi suara juga sudah dikira derhaka, apatah lagi dengan merajuk jika lebih dari tiga hari. Hal ini kerana, wanita memang cenderung dengan sikap merajuk ini. Bayangkan, suami terlupa ucap selamat ulang tahun kelahiran pun anda merajuk. Itu belum lagi kalau suami pulang lambat kerja, bukan setakat merajuk tarik muka masam sepanjang malam! Malah, ada juga di kalangan isteri ini merasakan perlakuan suami setiap hari sentiasa menyakitkan hati walaupun puncanya tidaklah sebesar mana misalnya tersilap beli barang dapur sampai isteri merajuk tak nak masak! Namun begitu, kita faham wanita ini dilahirkan dengan hati yang mudah merajuk atau terasa hati, jadi kalau orang yang paling rapat dengannya melukakan hati sedikit sebanyak ia bisa menganggu hati kecil mereka. Merajuk bukan nak minta sesuatu pun… Isteri memang kuat merajuk, tapi dalam merajuk itu dia sememangnya reda dengan hatinya. Tapi yang dia perlukan hanyalah suami memujuk, membelai dan memanjakannya dengan sepenuh kasih sayang. Namun punca yang menyebabkannya rajuk panjang adalah bila suami buat-buat tak faham sampai menimbulkan konflik pula dalam rumah tangga. Bahkan semasa dia merajuk pun, bukan dia minta intan emas dan permata, tapi cuma perhatian lebih dari suami tercinta. Jadi kalau isteri merajuk cubalah pujuk macam cium pipi ke, peluk belakang badan dia ke, buat lawak sampai dia gelak ke atau apa-apa saja yang boleh buat isteri senyum semula. Hukum isteri merajuk dengan suami lebih 3 hari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW bersabda “Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari, barang siapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal maka ia masuk neraka. HR Abu Dawud. Atas sebab itulah, kalau merajuk isteri kena cepat-cepat sedar diri kerana setiap manusia itu bukanlah bersifat maksum dan tidak lari daripada melakukan dosa. Malah, suami kita juga adalah insan biasa dan kadang-kadang mungkin ada melakukan dosa yang tanpa dia sendiri sedari. Jadi isteri jangan terlalu ambil hati dan tidak merajuk terlalu lama. Ingatlah pasangan kita itu adalah hadiah terbaik pemberian Allah SWT untuk kita sampai bila-bila. Tempoh bertenang selama tiga hari Sebenarnya tempoh tiga hari yang diberikan itu adalah untuk bertenang antara suami dan isteri. Sementara suami pula jangan terlalu memaksa isteri untuk tidak merajuk terlalu lama tapi beri dia sedikit masa untuk kembali pulih sebab orang perempuan memang macam itu, kalau marah memang lambat nak sembuh. Jadi suami perlu bagi ruang pada isteri untuk dia pulih sendiri sebabnya mereka akan lupa yang dirinya sedang merajuk bila sibuk dengan urusan dan hal rumah. Tapi semestinya isteri yang baik dan taat pada suami tidak akan memanjangkan cerita atau tidak merajuk terlalu lama. Tapi Menurut Ustaz Kazim Elias, kalau cara memujuk tak jalan ada banyak cara lagi yang suami boleh cuba seperti masakkan kegemaran isteri, bawa dia pergi bercuti, menyediakan segala keperluan isteri dan yang paling penting tidak lupa memberi isteri nafkah setiap bulan. ***** Kesimpulannya, kalau rasa nak merajuk dengan suami disebabkan hal kecil dan remeh lebih baik dilupakan bahkan ia tidak mendatangkan apa-apa manfaat kepada kedua-dua belah pihak. Sementara suami pula kalau nampak isteri merajuk cepat-cepatlah pujuk dengan pelbagai taktik yang mungkin boleh redakan kembali hati isteri yang tengah panas itu. Semoga perkongsian ini bermanfaat. Untuk dapatkan lebih banyak informasi dari theAsianparent Malaysia, boleh terus download Aplikasi Keibubapaan 1 Di Asia Tenggara kami. Sumber Pesona Pengantin Peringatan Anda tidak dibenarkan menyiar artikel ini di mana-mana laman web atau status Facebook yang lain, tanpa pemberian kredit dan pautan yang tepat lagi berfungsi pada artikel asal di laman theAsianparent Malaysia Baca juga Selalu Bergaduh Dengan Pasangan? Cuba 2 Cara Ini Untuk Rumah Tangga Bahagia Ada isu keibubapaan yang buat anda risau? Jom baca artikel atau tanya dan dapat terus jawapan dalam app theAsianparent kami! Download theAsianparent Community di iOS dan Android sekarang! Islamagama yang sempurna, mengajarkan umatnya bahwa jika terjadi perselisihan atau kekeliruan maka tidak boleh mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Sebagimana yang di jelaskan oleh hadits berikut: Dari Anas bin Malik ra berkata bahwa Raslullah SAW bersabda, "Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, jangan saling bermusuhan, jangan saling hasud. Hukum Suami Mendiamkan Istri Menurut Pandangan Islam – Dalam Islam pernikahan merupakan suatu penyatuan antara dua insan yang berbeda yang dianjurkan oleh Allah SWT untuk mempertahankan keberadaannya dan mengendalikan perkembangbiakan dengan cara yang sesuai dan menurut kaidah norma agama. Dalam setiap mahligai pernikahan pasti akan ada masalah di dalamnya, bagaimana kita mengatasi masalah yang ada dengan baik, karena masalah jika didiamkan dan tanpa dikomunikasikan itu hanya akan menjadi bom waktu bagi rumah tangga. Nah pada kesempatan kali ini Pendidik akan memberikan penjelasan mengenai hukum suami mendiamkan istri dalam Islam. Untuk mengetahuinya langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut Berikut ini adalah hukum mendiamkan istri dalam Islam 1. Mendiamkan Istri dengan Tujuan Baik Salah satu cara untuk memberi nasihat kepada istri yang tidak taat adalah dengan cara mendiamkannya. Jika nasehat sang suami sudah tidak dapat diindahkan lagi dan mendiamkan istri tidak menjadikannya ia sadar, maka memukul adalah jalan terakhir. Allah berfirman dalam An-Nisa ayat 34. وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Artinya “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” QS. An Nisa’ 34. 2. Tidak Mendiamkan Istri Selain Dirumah Dari Mu’awiah bin Jaydah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dan janganlah engkau memukul istrimu di wajahnya, dan jangan pula menjelek-jelekkannya serta jangan melakukan hajr mendiamkan istri selain di rumah” HR. Abu Daud no. 2142. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasanya tidaklah boleh mendiamkan istri atau mengacuhkan istri selain dirumah, dan tidak menjelek-jelekkan serta memukulnya di bagian wajah. 3. Tidak Mendiamkan Istri Hanya Karena Membenci Sesuatu Yang Sepele dalam sebuah hadits dikatakan “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya.” Muslim Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, karena pada dasarnya sifat manusia itu tidak ada yang sempurna. Jadi janganlah suami mendiamkan istrinya karena sesuatu hal yang sepele, jika memang ia tidak menyukai maka pastilah ia dapat menyukai sifat lain dari istrinya tersebut. Tanamkanlah pada diri kalian masing-masing bahwa tidak ada yang benar-benar sempurna dan baik secara keseluruhan. 4. Mendiamkan Istri Harus Batasi dengan Waktu Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Barangsiapa mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari kemudian mati, maka ia masuk Neraka. Shahih. HR. Abu Dâwud no. 4914 dan Ahmad II/392. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni Jika Rasulullah Saw saja melarang sesama muslim mendiamkan lebih dari tiga hari, apalagi kepada istri atau pasangan sendiri yang seharusnya bekerja sama dalam setiap menghadapi masalah atau cobaan apapun dari allah SWT. Dan karena ketaatannya itulah menjadikannya ibadah kepada Allah SWT. 5. Jangan Sampai Mendiamkan Justru Membawa Kedalam Perceraian Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa “Sesungguhnya iblis singgasananya berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah talak dengan istrinya.’ Kemudian iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, Sebaik-baik setan adalah kamu.” HR. Muslim 2813. Hukum Suami Mendiamkan Istri Menurut Pandangan Islam Setiap masalah yang kita hadapi pasti memiliki jalan keluar. Sahabat pendidik, tidak ada rumah tangga yang tidak dihantam sebuah masalah, saat masalah datang disitulah kita belajar untuk bekerja sama dengan pasangan untuk menyelesaikan masalah. Disitulah kita meminta kepada Allah Dzat Yang Maha Kuasa, Dzat Yang Maha Pemberi Jalan Keluar, Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha Mengetahui, Allah pasti mendengar, maka jangan pernah lelah untuk berdo’a meminta kepada-Nya. Dan janganlah sampai mengikuti hawa nafsu yang datangnya dari syeitan untuk mendiamkan pasangan atau istri, karena diam tidak akan menyelesaikan sebuah masalah. Demikianlah penjelasan mengenai Hukum Suami Mendiamkan Istri Menurut Pandangan Islam. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih 🙂RasulullahSAW berpesan kepada umat Islam agar tidak mendiamkan saudara lebih dari tiga hari, termasuk kepada istri. Menu Terbaru Nasional ngopiDAERAH ngopiTAINMENT Kesehatan ngajiBARENG ngopiSPORT gowesBARENG
ilustrasi suami dilarang mendiamkan istri foto pixabay Dalam sebuah hadits dikatakan “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya.” Muslim Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, karena pada dasarnya sifat manusia itu tidak ada yang sempurna. Jadi janganlah suami mendiamkan istrinya karena sesuatu hal yang sepele, jika memang ia tidak menyukai maka pastilah ia dapat menyukai sifat lain dari istrinya tersebut. 4. Mendiamkan Istri Harus Batasi dengan Waktu Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Barangsiapa mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari kemudian mati, maka ia masuk Neraka. Shahih. HR. Abu Dâwud no. 4914 dan Ahmad II/392. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni Jika Rasulullah Saw saja melarang sesama muslim mendiamkan lebih dari tiga hari, apalagi kepada istri atau pasangan sendiri yang seharusnya bekerja sama dalam setiap menghadapi masalah atau cobaan apapun dari allah SWT. Dan karena ketaatannya itulah menjadikannya ibadah kepada Allah SWT. 5. Jangan Sampai Mendiamkan Justru Membawa Ke dalam Perceraian Silakan baca konten menarik lainnya dari di Google News
WokB.